Kamis, 25 Juli 2013
Canang Sari
Canang sari ini dalam persembahyangan penganut Hindu Bali adalah kuantitas terkecil namun inti (kanista=inti). Kenapa disebut terkecil namun inti, karena dalam setiap banten atau yadnya apa pun selalu berisi Canang Sari. Canang berasal dari kata "Can" yang berarti indah, sedangkan "Nang" berarti tujuan atau maksud (bhs. Kawi/Jawa Kuno), Sari berarti inti atau sumber. Dengan demikian Canang Sari bermakna untuk memohon kekuatan Widya kehadapan Sang Hyang Widhi beserta Prabhawa (manifestasi) Nya secara skala maupun niskala.
Rabu, 24 Juli 2013
Tri Sandya
Probelma hidup terkadang membuat kita jenuh,dan bagi sebagian orang yang tidak tahan banting akan menjadi stres (gila). Masalah rumah tangga, pekerjaan di kantor, bisnis, sekolah, kehidupan sosial masyarakat dll begitu kompleks ibarat benang yang tidak ketemu ujung ujungnya (bali "mebulet buletan). Disaat situasi seperti itu ada kerinduan kita berserah diri kepada Tuhan (Hyang Widhi) dengan jalan sujud bhakti (sembahyang), kembali kerumah dharma dalam bahasa sederhana Pulang
Dalam Bhagavad Gita dikatakan "Siapapun yang dengan sujud bhakti kepada-Ku mempersembahkan sehelai daun, setangkai bunga, sebiji buah, setetes air, Aku terima dengan segala bhakti persembahan dari orang yang berhati suci. Download Trisandya
Dalam Bhagavad Gita dikatakan "Siapapun yang dengan sujud bhakti kepada-Ku mempersembahkan sehelai daun, setangkai bunga, sebiji buah, setetes air, Aku terima dengan segala bhakti persembahan dari orang yang berhati suci. Download Trisandya
Hyang Semar / Sang Hyang Aji Tualen
Dalam cerita pewayangan kita mengenal suatu
tokoh penasehat dari Prabu Sri Kreshna orang
menyebutnya dengan nama Sang Tualen /
Malen,di benak kita bertanya ,kenapa Sang Tualen
menjadi penasehat Sang Prabu Kreshna padahal
Sang Prabu Kreshna adalah Awatara Wisnu ?
Minggu, 21 Juli 2013
Ekalawya oh Ekalawya
Sebuah kisah di jaman dulu kala, tepatnya disebuah desa terpencil. Hiduplah seorang laki laki muda gagah berani dengan berpakaian dari kulit harimau dan bersenjatakan panah. Tegap berdiri dalam sorotan mata yang tajam menunjukkan jati diri yang tangguh sebagai seorang kesatria. Menoleh ibu jari tangan kanannya yang sudah terpotong, dia berdiri diatas batu cadas seorang diri, melamun jauh kemasa lalu mengingat lika liku ketika dirinya masih kecil.
Jalan berliku dari hutan ke pasraman guru drona, Penolakan dirinya oleh guru drona karena bukan dari bangsa kesatria, kembali ke hutan dalam kesedihan, membuat patung guru drona sebagai sugesti bawah sadarnya ketika berlatih perpanahan sendirian di hutan selama bertahun tahun, daksina ibu jari yang telah kupersembahkan kepada guru drona sebagai sujud bhaktinya.
Ekalawya oh Ekalawya …… pilih kasih, ketekunan dan ketidaksadaran..
Jalan berliku dari hutan ke pasraman guru drona, Penolakan dirinya oleh guru drona karena bukan dari bangsa kesatria, kembali ke hutan dalam kesedihan, membuat patung guru drona sebagai sugesti bawah sadarnya ketika berlatih perpanahan sendirian di hutan selama bertahun tahun, daksina ibu jari yang telah kupersembahkan kepada guru drona sebagai sujud bhaktinya.
Ekalawya oh Ekalawya …… pilih kasih, ketekunan dan ketidaksadaran..
MK Gandhi
Mahatma Karamched Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, India. Berasal dari keluarga kelas menengah kasta Vaishya. Ayahnya bernama Karamchand, ibunya bernama Putlibai. Pada umur 13tahun, menikahi seorang gadis bernama Kasturbai. Ketika menginjak usia 18tahun, melanjutkan pendidikannya ke Southampton, Inggris, mengambil jurusan hukum. Bersamaan dengan itu, dia mulai berminat mempelajari agama. Berbagai kitab serta buku buku keagamaan – baik Hindu, Kristen, Yahudi dan Islam – habis dibacanya. Pada 1891, dia lulus dan menjadi seorang pengacara. Ketika kembali ke India, dia membantu proses kemerdekaan India hingga merdeka pada 1947.
“Tak ada hal baru yang bisa kuajarkan kepada dunia. Kebenaran (truth) dan antikekerasan (non-violence) sama tuanya dengan gunung gunung” “Tuhan adalah Kebenaran” “…Orang yang tidak murni hatinya tidak dapat melihat Tuhan. Karena itu, proses pemurnian diri tentu harus diupayakan dalam perjalanan hidup. Dan proses pemurnian diri akan mudah mempengaruhi orang orang yang ada disekitarnya.
“Tak ada hal baru yang bisa kuajarkan kepada dunia. Kebenaran (truth) dan antikekerasan (non-violence) sama tuanya dengan gunung gunung” “Tuhan adalah Kebenaran” “…Orang yang tidak murni hatinya tidak dapat melihat Tuhan. Karena itu, proses pemurnian diri tentu harus diupayakan dalam perjalanan hidup. Dan proses pemurnian diri akan mudah mempengaruhi orang orang yang ada disekitarnya.
Senin, 01 Juli 2013
Kasih Sayang
Krama Bali Manado yang terkasih, banyak cerita yang menggugah rasa yang kadangkala mampu melinangkan air mata. Bukan sinetron yang diseting dengan airmata buatan seolah olah menangis beneran. Tapi ini adalah cerita rakyat yang mengisahkan cinta, kasih sayang dan pengorbanan.
Masihkan ingat cerita bali jaya prana layon sari, cerita minahasa pinkan matindas, atau cerita india sawitri satyawan?.
Cerita cinta yang terjadi dahulu kala ini terkadang menjadikan inspirasi (pesan) bagi kita di saat sekarang dengan problema yang kompleks terutama di kehidupan rumah tangga. Menggali pesan disampaikan dalam ketiga cerita rakyat ini tentu akan mendapatkan persepsi yang beraneka. Namun satu benang merah yang dapat kita petik adalah Kasih Sayang. Mari Para Sameton Krama Bali Manado hidupkan kasih sayang sebagai suami, istri, orang tua, anak di keluarga.
Masihkan ingat cerita bali jaya prana layon sari, cerita minahasa pinkan matindas, atau cerita india sawitri satyawan?.
Cerita cinta yang terjadi dahulu kala ini terkadang menjadikan inspirasi (pesan) bagi kita di saat sekarang dengan problema yang kompleks terutama di kehidupan rumah tangga. Menggali pesan disampaikan dalam ketiga cerita rakyat ini tentu akan mendapatkan persepsi yang beraneka. Namun satu benang merah yang dapat kita petik adalah Kasih Sayang. Mari Para Sameton Krama Bali Manado hidupkan kasih sayang sebagai suami, istri, orang tua, anak di keluarga.
Langganan:
Postingan (Atom)