Selamat Datang Di Gubuk Yang Sederhana Ini, Mari Minum Kopi Bersama di negeri nyiur melambai, torang samua basodara

Sabtu, 25 Mei 2013

Siapa Yang Seharusnya Menjadi Raja



Siapa Yang Seharusnya Menjadi Raja
Sumber: http://kids.baps.org/storytime/whoshouldbeking.htm

Berkelahi dengan saudara-saudara kita karena masalah mainan merupaka kebiasaan buruk yang harus kita hindari. Tapi coba kalian bayangkan akibat perkelahian jika terjadi dalam sebuah kerajaan?

Untuk membebaskan manusia dari masalah mereka, Betara Wisnu menjelma sebagai putra sulung Raja Dashrath, bernama Rama. Dia lahir dari permaisuri pertama raja bernama Kaushalya. Ram memiliki tiga saudara lainnya. Lakshman lahir dari permaisuri kedua Raja Dashrath bernama Sumitra. Permaisuri ketiganya, Kaikeyi melahirkan Bharat dan Shatrughna. Keempat bersaudara ini  dikirim oleh Raja ke ashram (sekolah) Resi Walmiki untuk pendidikan mereka. Keempat saudara ini sangat dekat dan akrab satu sama lain. Setelah menyelesaikan pendidikan mereka, mereka kembali ke istana ayah mereka.


Raja Dashrath ingin memberikan kerajaannya kepada putra tertuanya, Rama. Namun, Kaikeyi menjadi cemburu. Dulu, Raja Dashrath pernah berjanji padanya akan memenuhi segala keinginannya. Dia memutuskan untuk menagih janji itu sekarang. Dia pergi menghadap raja dan menuntut agar Putranya  Bharat dapat dinobatkan menjadi raja dan meminta kepada raja untuk mengirim Rama pergi ke hutan selama empat belas tahun. Raja menemukan dirinya dalam dilema besar. Meskipun dia tidak ingin mengirim Rama ke hutan, ia akhirnya harus mengabulkan keinginan Kaikeyi untuk memenuhi janjinya.

Rama menerima keputusan ayahnya tanpa membantah. Namun Bharat dan saudara-saudara lainnya marah. Bharat tahu bahwa Ram adalah raja yang berhak dan tidak ingin mengambil tempatnya. Tapi Ram bersikeras mengikuti keinginan ayah mereka. Jadi Bharat enggan mengambil takhta. Sebagai simbol untuk membuktikan bahwa Rama adalah raja yang berhak, Bharat mengambil sepatu kayunya Rama dan menempatkannya di atas takhta sebagai symbol bahwa Ramalah raja yang sebenarnya. Bahkan ketika ayah mereka meninggal, Bharat pergi kepada Rama untuk meyakinkan dia untuk kembali. Bharat mengatakan kepada Rama bahwa karena ia adalah putra sulung raja, dia adalah penguasa yang sah. Rama masih menolak dan menyatakan bahwa keinginan ayah mereka harus dihormati. Bharat setuju untuk tetap menjadi penguasa sampai Rama kembali dari hutan.

Cerita Ramayana mengajarkan kita banyak pelajaran tentang pengabdian, cinta ilahi, kesetiaan, keluarga dan menghormati orang tua. Bharat memegang nilai-nilai kesetiaan dan keadilan menjadi lebih penting daripada menjadi raja. Ram merasa bahwa mengikuti keinginan ayahnya adalah lebih penting daripada menjadi raja. Karena mereka memegang teguh prinsip-prinsip kebenaran mereka dicintai dan dihormati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar