Selamat Datang Di Gubuk Yang Sederhana Ini, Mari Minum Kopi Bersama di negeri nyiur melambai, torang samua basodara

Sabtu, 25 Mei 2013

Betara Shiva



Betara Shiva

 

Shiva sering dijuluki sebagai Dewa para yogi, Dewa yang dipuja untuk dapat mengendalikan diri. Shiva juga terkenal dengan shaktinya, Dewi Parvati. Dewa Siwa adalah pelebur, menyusul Brahma sebagai pencipta dan Wisnu sebagai pemelihara, merupakan satu dari tiga siklus kehidupan, mencipta, memelihara dan melebur. Shiva bertanggung jawab sebagai pengubah dalam bentuk kematian dan kehancuran. Dalam arti positif menghancurkan berarti menghancurkan ego, dan kepalsuan. Shiva juga menghancurkan kebiasaan jelek dan bentuk keterikatan.

Semua yang memiliki awal
pasti memiliki akhir. Pengertian hancur disini, tidak ada yang benar-benar hancur, tetapi ilusi individualitas yang kita miliki. Dengan demikian kekuatan kehancuran yang terkait dengan Dewa Shiva memiliki kekuatan memurnikan diri, baik pada tingkat diri pribadi ketika masalah menghampiri kita sehingga kita mampu melihat dan memaknai realitas kehidupan, dan juga menghadapi kehidupan pada tingkat yang lebih universal. Penghancuran membuka jalan bagi penciptaan baru dalam alam semesta. Sebagai Satyam, Shivam, Sundaram atau Kebenaran, Kebaikan dan Keindahan, Siwa merupakan kebaikan yang paling penting.

Betara Shiva memiliki banyak bentuk, diantaranya adalah dalam bentuk Panchavaktra dengan 5 kepala yang merupakan kombinasi dari semua energi/kekuatan Shiva: Aghora (bersemayam di dalem/tempat kremasi), Ishana (dipuja sebagai Shivalingam), Tat Purusha (Betara Shiva yang sedang bermeditasi), Varna Deva (Betara Shiva yang  abadi) dan Saddyojat atau Braddha Rudra (bentuk murka dari betara Shiva). Betara Shiva juga diberi gelar sebagai Nataraja atau Dewa seni dan tari. Tari Siwa Nataraja melambangkan kehancuran dan penciptaan alam semesta dan mengungkapkan siklus kelahiran, kematian, dan kelahiran kembali. Dalam gambarannya sebagai Nataraja (Raja Tari), beliau memberikan darsana atau wejangan kepada para bhaktanya. Dibawah kaki suciNya, Shiva meremukkan kebodohan manusia yang disebabkan oleh kepapaan/kebodohan. Bentuk lain dari Betara Shiva adalah sebagai Mahamrityunyaya, sebagai penakluk kematian. Mahamrityunjaya mantra adalah salah satu dari dua mantra utama Veda, di samping mantra Gayatri. Mantra ini dinyanyikan untuk memohon agar kita bisa mengatasi kematian dan penyakit. Bentuk utama lain dari Shiva adalah Ardhnarishwara, setengah Siwa, setengah Shakti.

Ada beberapa atribut yang terkait dengan Betara Shiva antara lain: senjata trisula yang mewakili tri guna (satwa, rajas, tamah), ular yang menunjukkan bahwa Ia berada di luar kekuasaan kematian dan racun dan juga sebagai pembangkit energi Kundalini, suara dua sisi genderang Shiva sebagai pemelihara irama detak jantung dan pencipta suara suci AUM. Kendaraan Shiva adalah banteng putih yang disebut Nandi sebagai lambang kebahagiaan. Shiva duduk di kulit macan atau memakai pakaian kulit macan, sebagai lambang pikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar